Medistika. Meski
penyakit ini belum bisa disembuhkan, tapi sebenarnya diabetes tipe 2 adalah
penyakit yang perkembangannya berjalan lambat dibanding penyakit kronik
lainnya. Perjalanan penyakit ini bisa terjadi selama berbulan-bulan, bahkan
tahunan. Gejalanya pun muncul secara bertahap, hingga kadang sulit dideteksi.
Karateristik
diabetes tipe dua tersebut sebenarnya bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi
kita agar lebih waspada terhadap penyakit ini. Selain rutin melakukan pemeriksaan
gula darah, ada beberapa gejala diabetes melitus yang perlu kita waspadai. Tapi
jika Anda memiliki gejala-gejala seperti berikut, segera periksakan diri ke
pusat layanan kesehatan atau dokter:
1. Terlalu
Sering Buang Air Kecil Dan Haus Berlebihan
Sering
terbangun malam hari untuk buang air kecil bisa menjadi gejala diabetes. Pada
kondisi ini, ginjal bekerja sangat aktif untuk menyingkirkan kelebihan glukosa
dalam darah. Sedang rasa haus yang berlebihan adalah respon tubuh untuk mengisi
cairan yang hilang akibat sering buang air kecil. Kedua gejala ini berjalan
seiring sebagai mekanisme tubuh untuk menurunkan kadar gula darah.
2. Berat
Badan Turun Drastis
Kadar
gula darah yang tinggi bisa menyebabkan penurunan berat badan yang cepat,
katakanlah 5-10 kilo selama dua atau tiga bulan (tapi ini bukan penurunan berat
badan yang sehat). Karena hormon insulin tidak mampu mengirim glukosa ke dalam
sel untuk digunakan sebagai energi, tubuh mulai memecah protein dari otot-otot
sebagai sumber energi alternatif. Ginjal juga bekerja ekstra untuk
menghilangkan kelebihan gula, dan menyebabkan kehilangan kalori yang dapat
membahayakan ginjal.
3. Terjadi
Masalah Kulit
Kulit
gatal, dan kering, bisa menjadi tanda diabetes. Contoh lain adalah acanthosis
nigricans yaitu penggelapan kulit di sekitar leher atau ketiak. Orang yang
memiliki kondisi ini sudah mengalami proses resistensi insulin meskipun gula
darah mereka mungkin tidak tinggi.
4. Merasa
Kelaparan
Rasa
lapar berlebihan adalah tanda lain dari diabetes. Ini terjadi akibat kadar gula
yang tinggi namun tidak dapat masuk ke dalam sel untuk digunakan dalam proses
metabolisme. Ketika kadar gula darah tidak dapat masuk ke dalam sel, tubuh
berpikir belum mendapatkan asupan makanan sehingga mengirim sinyal lapar untuk
mendapatkan glukosa lebih banyak agar sel-sel dapat berfungsi.
Orang
yang memiliki kadar gula darah tinggi, umumnya akan merasa tidak enak badan.
Sering terbangun di malam hari untuk berkemih, akan membuat badan tidak segar
keesokan harinya. Kondisi inilah yang membuat orang tersebut menjadi lelah dan
mudah marah.
6. Penyembuhan
Luka Sangat Lambat
Infeksi,
luka, dan memar yang tidak kunjung sembuh adalah tanda klasik diabetes. Hal ini
terjadi karena pembuluh darah vena dan arteri rusak akibat jumlah glukosa
berlebih. Kondisi ini membuat darah sulit menjangkau daerah-daerah tubuh yang
luka untuk memfasilitasi proses penyembuhan.
7. Sering
Kesemutan Atau Mati Rasa
Kesemutan
dan mati rasa di tangan dan kaki, bersama dengan rasa sakit terbakar atau
bengkak merupakan tanda-tanda bahwa saraf sedang dirusak oleh diabetes. Jika
dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan neuropati (kerusakan saraf) permanen.
8. Penglihatan
Kabur
Penglihatan
yang kabur atau sesekali seperti melihat cahaya berkedip merupakan akibat
langsung dari kadar gula darah tinggi. Kadar glukosa tinggi mampu mengubah
bentuk lensa dan mata. Kabar baiknya gejala ini reversibel (bisa kembali normal)
saat kadar gula darah kembali atau mendekati normal. Namun, kadar gula yang
tidak terkontrol akan menyebabkan kerusakan permanen, bahkan kebutaan.
9. Hasil
Tes Darah
Beberapa
metode tes dapat digunakan untuk memeriksa diabetes, tapi hasil tes tunggal
tidak pernah cukup untuk mendiagnosa diabetes (tes harus diulang). Salah satu
tes adalah tes glukosa plasma setelah puasa. Tes dilakukan untuk memeriksa gula
darah setelah semalam (atau delapan jam) tidak makan. Glukosa darah di atas 126
miligram per desiliter (mg/dL) pada dua tes yang berbeda akan berarti diabetes.
Glukosa darah normal adalah 99 mg/dL. Tingkat gula darah 100 sampai 125 mg/dL
akan dianggap sebagai pradiabetes.
0 komentar:
Posting Komentar